Persela Lamongan pesimistis menghadapi Persiwa Wamena di ajang pertandingan kompetisi Supeliga 2010/11 di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (31/10). Sinyal ini lebih terkait pada soal non teknis. Sebelum memasuki pertandingan, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini sudah menemui sejumlah kendala yang dirasakan sangat berpengaruh pada kesiapan tim.
Pertama ketika Fabiano Rossa Beltrame menginjakkan kakinya di Bandara Sentani Jayapura. Sesuai tiket penerbangan yang sudah dipesan, seharusnya kedatangan mereka Sabtu (30/10) pukul 07.00 langsung dilanjutkan ke Wamena. Tapi, kenyataannya lain. Mereka terpaksa harus terlantar selama tujuh jam lebih menunggu pesawat yang menuju ke Wamena.
Alasannya, pesawat yang seharusnya ditumpangi ternyata diisii penumpang lain, yang informasinya untuk para tokoh agama menuju Wamena. Sehingga, mereka harus terbang sekitar pukul 13.00 WIB. Sesampainya di Wamena, tim besutan Subangkit ini terbentur masalah non teknis lagi. Mental pemain merasa terteror karena tidak diijinkan ujicoba lapangan malam hari.
"Padahal sesuai manual yang dikeluarkan BLI, jadwal ujicoba lapangan tergantung permintaan tim tamu. Tapi, kenyataan panpel setempat menolak. Akhirnya kita datang langsung latihan. Ini harus kita lakukan karena waktu di Wamena selisih dua jam dari waktu di Jawa," kata Sekretarus Tim, Dhany, yang kemarin menyertai ke Papua.
Dengan jadwal latihan seperti itu, lanjut Dhani, tentu fisik serta mental pemain terasa lelah. Sehingga , sangat dimungkinkan penampilan pemain saat dijamu Persiwa diprediksii tidak bisa seratus persen fight. "Kita menduga ada kesengajaan agar pemain kita tidak fit. Sehingga untuk mencari poin di Wamena sangat sulit. Apalagi di Wamena dikenal bahwa tim tamu selalu kalah," ujarnya.
Kendala lain juga tidak kalah pentingnya diprediksi akan berpengaruh pada penampilan Persela lawan Persiwa. Yaitu, dengan masih absennya tiga pemain pilar mereka. Di antaranya pemain belakang FX Yanuar dan striker Reduoane Barkoui, keduanya cidera serta gelandang Hendro Siswanto, yang masih dalam situasi bergabung karena ibu kandungnya meninggal dunia.
"Melihat kondisi seperti itu, kita merasa sangat berat untuk bisa mncuri poin di Wamena. Tapi, kita semua sebelumnya sudah berjanji tetap akan tampil maksimal. Kita berharap bisa mencuri poin, setidaknya untuk modal lawan Persipura Jayapura nanti," kata pelatih Persela Subangkit dari Wamena.(gk-26).
