LAMONGAN - Pemain asing Reduoane Barkoui agaknya benar-benar bandel. Pasalnya hingga kemarin (29/11), striker Persela Lamongan asal Maroko itu, belum juga menampakkan batang hidungnya. Itu artinya, dia sudah menghilang lima hari dari batas izin pulang kampung.
Manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu pun kesulitan mencari pemain asing ini. Hingga kemarin, manajemen mengaku kehilangan kontak dengan Barkoui. Dia tidak diketahui keberadaannya, apakah masih di Maroko, atau sudah datang ke Indonesia tapi tidak ke Lamongan.
"Kita tidak bisa menghubungi lewat nomor telepon seluler yang biasa dipakainya. Dan, dia sendiri juga tidak pernah menginformasikan keberadaannya, sehingga kita tidak tahu alasan mengapa dia tak segera datang," kata Asisten Manajer Persela, Yuhronur.
Jika Barkoui kabur, maka berarti kejadian itu merupakan kali kedua yang dialami Persela. Pada empat musim lalu, tim kebanggaan warga Lamongan ini pernah kehilangan dua pemain asingnya. Beralasan pulang kampung saat libur panjang kompetisi divisi utama, Gustavo Fabian Lopez asal Argentina dan Luis Fabiano asal Brazil ternyata tak kembali lagi.
Namun Yuhronur mengaku masih yakin Barkoui bakal kembali ke Lamongan. Alasannya, pemain yang bersangkutan belum mendapatkan nilai kontrak secara penuh dari Persela. Hal itu sesuai kesepakatan bersama, terkait pembayaran kontrak antara manajemen dengan Barkoui.
"Jadi, dia akan rugi sendiri jika tidak kembali. Berdasarkan hal itu, kita masih yakin kalau dia masih akan kembali ke Lamongan," imbuhnya.
Seperti diberitakan, manajemen sudah menyiapkan sanksi kepada Barkoui yang dianggap indisipliner. Manajemen sebelumnya memberikan libur panjang selama seminggu. Namun, Barkoui meminta tambahan tiga hari, dengan alasan untuk pulang kampung ke Maroko. Nyatanya, setelah batas waktu izin, dia tetap tidak hadir untuk mengikuti latihan bersama Fabiano Rossa Beltrame dkk.
Sementara itu, Persela Lamongan U-21 mulai hari ini dikarantina. Ada 26 pemain yang dinyatakan lolos seleksi. Mereka mulai menghuni mes di Jalan Veteran, Lamongan. Karena itu, mereka dituntut untuk lebih berkonsentrasi menjalani latihan, tanpa alasan terlambat atau apapun.
Menurut Manajer Persela U-21, Agus Suyanto, pemain yang dinyatakan resmi terpilih, juga akan mendapatkan fasilitas. Pemain tidak perlu lagi memikirkan kaus untuk latihan, karena sudah disediakan manajemen. "Sementara, itu dulu. Dalam waktu dekat, kita juga akan memberikan kepada pemain sepatu dan sejumlah perangkat tim," katanya
Manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu pun kesulitan mencari pemain asing ini. Hingga kemarin, manajemen mengaku kehilangan kontak dengan Barkoui. Dia tidak diketahui keberadaannya, apakah masih di Maroko, atau sudah datang ke Indonesia tapi tidak ke Lamongan.
"Kita tidak bisa menghubungi lewat nomor telepon seluler yang biasa dipakainya. Dan, dia sendiri juga tidak pernah menginformasikan keberadaannya, sehingga kita tidak tahu alasan mengapa dia tak segera datang," kata Asisten Manajer Persela, Yuhronur.
Jika Barkoui kabur, maka berarti kejadian itu merupakan kali kedua yang dialami Persela. Pada empat musim lalu, tim kebanggaan warga Lamongan ini pernah kehilangan dua pemain asingnya. Beralasan pulang kampung saat libur panjang kompetisi divisi utama, Gustavo Fabian Lopez asal Argentina dan Luis Fabiano asal Brazil ternyata tak kembali lagi.
Namun Yuhronur mengaku masih yakin Barkoui bakal kembali ke Lamongan. Alasannya, pemain yang bersangkutan belum mendapatkan nilai kontrak secara penuh dari Persela. Hal itu sesuai kesepakatan bersama, terkait pembayaran kontrak antara manajemen dengan Barkoui.
"Jadi, dia akan rugi sendiri jika tidak kembali. Berdasarkan hal itu, kita masih yakin kalau dia masih akan kembali ke Lamongan," imbuhnya.
Seperti diberitakan, manajemen sudah menyiapkan sanksi kepada Barkoui yang dianggap indisipliner. Manajemen sebelumnya memberikan libur panjang selama seminggu. Namun, Barkoui meminta tambahan tiga hari, dengan alasan untuk pulang kampung ke Maroko. Nyatanya, setelah batas waktu izin, dia tetap tidak hadir untuk mengikuti latihan bersama Fabiano Rossa Beltrame dkk.
Sementara itu, Persela Lamongan U-21 mulai hari ini dikarantina. Ada 26 pemain yang dinyatakan lolos seleksi. Mereka mulai menghuni mes di Jalan Veteran, Lamongan. Karena itu, mereka dituntut untuk lebih berkonsentrasi menjalani latihan, tanpa alasan terlambat atau apapun.
Menurut Manajer Persela U-21, Agus Suyanto, pemain yang dinyatakan resmi terpilih, juga akan mendapatkan fasilitas. Pemain tidak perlu lagi memikirkan kaus untuk latihan, karena sudah disediakan manajemen. "Sementara, itu dulu. Dalam waktu dekat, kita juga akan memberikan kepada pemain sepatu dan sejumlah perangkat tim," katanya
