Lini depan Persela Lamongan masih diliputi kehati-hatian saat melakoni laga keduanya di ajang Superliga Indonesia 2010/11, Sabtu (2/10) sore. Terlihat, lima kali peluang emas yang diperoleh tim asuhan Subangkit semua terbuang sia-sia. Terakhir didapat striker muda Aris Alfiansyah.
Sedianya bola cukup disundul pelan sudah pasti gol. Tapi dia terlihat terlalu bernafsu. Sehingga bola yang disundul dengan gerakan kepala berlebih akhirnya bola membentur mistar gawang dan keluar. Sehingga tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini hanya menang 1-0.
"Tapi, kita cukup puas. Bagaimanapun kita bisa mempertahankan tradisi tidak pernah kalah di kandang saat menjamu Sriwijaya FC," kata pelatih Persela, Subangkit.
Meskipun demikian, kejadian lepasnya sejumlah peluang emas itu tidak akan diabaiakan Subangkit. Dia berjanji membenahi tim asuhannya lebih maksimal lagi. Adapun secara keseluruhan, dia tidak mengelak jika Fabiano dkk bermain tidak terlalu bagus. Untuk ini, mantan pelatih Persema Malang itu tetap masih mempersoalkan gagalnya merekrut Gustavo Fabian Lopez yang selama ini menjadi jendral lapangan.
"Selama ini, tepatnya saat kita bertanding untuk Liga Jatim IX tim kita selalu bersama Gustavo. Artinya, tim ini terbentuk bersama dia. Kalau akhirnya dia gagal bergabung karena persyaratan administrasi, tentu kita menjadi agak kurang greng. Tidak ada lagi umpan akurat atau terobosan yang membahayakan lawan," ujarnya.
Disinggung soal menurunnya penampilan anak asuhnya di babak II, Subangkit memang menginstruksikan jika kalah dalam permainan diminta untuk turun atau bertahan.
Subangkit menilai, meskipun tim asuhan Ivan Kolev itu tanpa diperkuat Keith Kayamba dan M. Ridwan, ternyata masih bisa bertaji. Ini terlihat dengan dua pemain timnas Firman Utina dan Mahyadi Panggabean yang begitu mobil melakukan serangan ke daerah rawan Persela. Selain itu, juga sudah mulai memaksimalkan timnya dengan melakukan pergantian pemain secara penuh.
Sementara itu, pelatih Ivan Kolev menolak untuk melakukan jumpa pers. Sehingga, keterangan hasil pertandingan hanya sepihak dari Persela. Informasinya, dia sempat masuk ruang pers, tapi masih sepi dan keluar lagi.
"Apapun alasannya, hal ini tetap tidak boleh. Kita tentu akan membuat laporan,’’ kata pengawas pertandingan, Achmad Kamali. (gk-26)
Sedianya bola cukup disundul pelan sudah pasti gol. Tapi dia terlihat terlalu bernafsu. Sehingga bola yang disundul dengan gerakan kepala berlebih akhirnya bola membentur mistar gawang dan keluar. Sehingga tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini hanya menang 1-0.
"Tapi, kita cukup puas. Bagaimanapun kita bisa mempertahankan tradisi tidak pernah kalah di kandang saat menjamu Sriwijaya FC," kata pelatih Persela, Subangkit.
Meskipun demikian, kejadian lepasnya sejumlah peluang emas itu tidak akan diabaiakan Subangkit. Dia berjanji membenahi tim asuhannya lebih maksimal lagi. Adapun secara keseluruhan, dia tidak mengelak jika Fabiano dkk bermain tidak terlalu bagus. Untuk ini, mantan pelatih Persema Malang itu tetap masih mempersoalkan gagalnya merekrut Gustavo Fabian Lopez yang selama ini menjadi jendral lapangan.
"Selama ini, tepatnya saat kita bertanding untuk Liga Jatim IX tim kita selalu bersama Gustavo. Artinya, tim ini terbentuk bersama dia. Kalau akhirnya dia gagal bergabung karena persyaratan administrasi, tentu kita menjadi agak kurang greng. Tidak ada lagi umpan akurat atau terobosan yang membahayakan lawan," ujarnya.
Disinggung soal menurunnya penampilan anak asuhnya di babak II, Subangkit memang menginstruksikan jika kalah dalam permainan diminta untuk turun atau bertahan.
Subangkit menilai, meskipun tim asuhan Ivan Kolev itu tanpa diperkuat Keith Kayamba dan M. Ridwan, ternyata masih bisa bertaji. Ini terlihat dengan dua pemain timnas Firman Utina dan Mahyadi Panggabean yang begitu mobil melakukan serangan ke daerah rawan Persela. Selain itu, juga sudah mulai memaksimalkan timnya dengan melakukan pergantian pemain secara penuh.
Sementara itu, pelatih Ivan Kolev menolak untuk melakukan jumpa pers. Sehingga, keterangan hasil pertandingan hanya sepihak dari Persela. Informasinya, dia sempat masuk ruang pers, tapi masih sepi dan keluar lagi.
"Apapun alasannya, hal ini tetap tidak boleh. Kita tentu akan membuat laporan,’’ kata pengawas pertandingan, Achmad Kamali. (gk-26)
