Gustavo Fabian Lopez resmi gagal bergabung di Persela Lamongan. Praktis, kuota pemain non Asia masih lowong satu. Tinggal Fabiano Rossa Beltrame asal Brasil dan Reduoane Barkoui asal Maroko. Meskipun demikian, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini tidak berkeinginan mencari pengganti untuk mengisi kekosongan itu. Melainkan, hanya terfokus untuk membidik pemain Asia.
Ini bukan karena dua kuota pemain Asia yang diperbolehkan direkrut baru ada seorang. Yaitu Ahn Hyeo Yun, asal Korea Selatan. Tapi, semata-mata karena Persela masih berharap Gustavo kembali. Tepatnya pada putaran kompetisi putaran II mendatang. Tentu, setelah playmaker yang selama ini menjadi kebergantungan tim asuhan Subangkit itu pulang kampung ke negaranya atau ke negara manapun luar Indonesia.
Itu harus dia lakukan guna mendapatkan lisensi klub sepak bola sesuai ketentuan PSSI. Bahwa, untuk bisa bermain di Superliga Indonesia, minimal dia harus mendapatkan lisensi klub asal strata III. Itu jika dia bermain di Brasil atau di Argentina.
"Karena PSSI memiliki aturan, masing-masing negara berbeda stratanya. Pemain asal Afrika, klasifikasi stratanya harus lebih tinggi lagi. Seperti halnya pemain Asia, harus tercatat sebagai pemain minimal mantan timnas," kata manajer Persela Fadeli, Jum'at (2/10) malam.
Kesabaran menunggu come back Gustavo itu akan dilakukan Persela hingga putaran II ISL mendatang. Tidak tahu pasti alasannya apa. Dimungkinkan Gustavo sudah terlanjur teken dan sempat mendapatkan uang muka kontrak. Hanya, Fadeli tidak mau menjawab soal ini. Dia hanya mengatakan Gustavo merasa senang dan kerasan bermain di Lamongan.
"Gustavo sendiri berjanji akan kembali pada putaran II nanti," terangnya.
Adapun untuk mengisi kekosongan kuota, Persela sekarang ini hanya berambisi merekrut pemain Asia saja. Tidak mau pemain lain. Ini dibuktikan dengan datangnya tawaran dua pemain asing yang masuk ke meja sekretariat Persela, keduanya asal Argentina. Ternyata tawaran itu diabaikan.
"Pemain asal Asia itu tidak hanya dari Korea atau negara Asia Tenggara. Bisa saja dari Iran atau Irak," tandas Fadeli yang juga Bupati Lamongan itu.
Minat manajemen itu ternyata sejalan dengan Subangkit. Pelatih kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini bahkan minta secepatnya manajemen merealisasikan dengan segera mendatangkan pemain tersebut. Alasannya, karena kompetisi baru saja berlangsung. Sehingga adaptasi segera bisa dilakukan.
"Termasuk jika dalam, seleksi nanti ternyata kita masih belum cocok kan bisa dipulangkan. Terpenting, sebelum batas akhir pendaftaran tambahan pemain habis kita berharap sudah mendapatkannya,’’ ujarnya kepada lamania-weru.blogspot.com.(B&B)
Ini bukan karena dua kuota pemain Asia yang diperbolehkan direkrut baru ada seorang. Yaitu Ahn Hyeo Yun, asal Korea Selatan. Tapi, semata-mata karena Persela masih berharap Gustavo kembali. Tepatnya pada putaran kompetisi putaran II mendatang. Tentu, setelah playmaker yang selama ini menjadi kebergantungan tim asuhan Subangkit itu pulang kampung ke negaranya atau ke negara manapun luar Indonesia.
Itu harus dia lakukan guna mendapatkan lisensi klub sepak bola sesuai ketentuan PSSI. Bahwa, untuk bisa bermain di Superliga Indonesia, minimal dia harus mendapatkan lisensi klub asal strata III. Itu jika dia bermain di Brasil atau di Argentina.
"Karena PSSI memiliki aturan, masing-masing negara berbeda stratanya. Pemain asal Afrika, klasifikasi stratanya harus lebih tinggi lagi. Seperti halnya pemain Asia, harus tercatat sebagai pemain minimal mantan timnas," kata manajer Persela Fadeli, Jum'at (2/10) malam.
Kesabaran menunggu come back Gustavo itu akan dilakukan Persela hingga putaran II ISL mendatang. Tidak tahu pasti alasannya apa. Dimungkinkan Gustavo sudah terlanjur teken dan sempat mendapatkan uang muka kontrak. Hanya, Fadeli tidak mau menjawab soal ini. Dia hanya mengatakan Gustavo merasa senang dan kerasan bermain di Lamongan.
"Gustavo sendiri berjanji akan kembali pada putaran II nanti," terangnya.
Adapun untuk mengisi kekosongan kuota, Persela sekarang ini hanya berambisi merekrut pemain Asia saja. Tidak mau pemain lain. Ini dibuktikan dengan datangnya tawaran dua pemain asing yang masuk ke meja sekretariat Persela, keduanya asal Argentina. Ternyata tawaran itu diabaikan.
"Pemain asal Asia itu tidak hanya dari Korea atau negara Asia Tenggara. Bisa saja dari Iran atau Irak," tandas Fadeli yang juga Bupati Lamongan itu.
Minat manajemen itu ternyata sejalan dengan Subangkit. Pelatih kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini bahkan minta secepatnya manajemen merealisasikan dengan segera mendatangkan pemain tersebut. Alasannya, karena kompetisi baru saja berlangsung. Sehingga adaptasi segera bisa dilakukan.
"Termasuk jika dalam, seleksi nanti ternyata kita masih belum cocok kan bisa dipulangkan. Terpenting, sebelum batas akhir pendaftaran tambahan pemain habis kita berharap sudah mendapatkannya,’’ ujarnya kepada lamania-weru.blogspot.com.(B&B)
